Girpasang bukan tempat mewah di tengah keramaian kota. Padahal terpencil, dusun di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten itu sekarang menjadi ikon liburan alam yang ngetop.
DUSUN Girpasang terletak di ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut (dpl). Jarak dusun itu sekitar 4-5 kilometer dari puncak Gunung Merapi, berbatasan dengan kawasan Kabupaten Boyolali.
Padahal berada di kawasan rawan petaka (KRB) II, dusun itu dianggap aman karena terlindungi bukit yang disebut Gunung Bibi. Dari dusun itu, puncak gunung tampak terang ketika cemerlang.
Pemandangannya juga indah. Kita bisa mengamati dataran rendah di Klaten dan sekitarnya.
Sayang, dusun yang dihuni 12 keluarga dan 34 jiwa itu terletak di tengah jurang Pakis.
Lembah itu berkedalaman sekitar 150 meter yang membuat Girpasang terpisah dari dusun lain.
Masuk darat ke dusun itu agen sbobet88 cuma berupa jalan setapak naik-turun jurang. Melainkan, sejak 2013 keterpencilan itu mulai berubah setelah ada rintisan desa liburan.
Sekretaris Klasifikasi Desa Sadar Liburan (Pokdarwis) Desa Tegalmulyo, Purnama mengatakan, Girpasang dahulu sepi karena untuk sampai ke sana semestinya via 1.001 anak tangga. ”Melainkan tahun 2012-2013 mulai dirintis desa liburan dan semua mulai berubah,” jelasnya.
Berdasarkan Purnama, berbekal keunikan dan estetika alam itulah Pokdarwis bersama pemerintah desa dan masyarakat mulai merintis desa liburan.
Keunikan Girpasang dipersembahkan ke luar. Sambutan masyarakat awalnya lazim saja karena masih terkendala akses jalan.
Warga kemudian memasang gondola simpel untuk mengangkut barang dan pakan ternak.
Gondola itu semakin lama sering kali diaplikasikan. Tak cuma membawa barang, namun juga orang, termasuk pelancong.
Gondola liburan bahkan mulai dicoba tiga bulan lalu. Tak dikira, peminatnya banyak, dari Klaten dan luar Klaten.
Ada yang datang sendiri, ada pula yang rombongan. Selain panorama alam dan gondola, sarana pendorong bahkan dilengkapi.
Mulai tempat makan, kafe, sampai pemancingan. Jumlah pelancong bahkan semakin bertambah.
Pada hari libur selama pandemi Covid-19 ini, bisa 750 orang per hari yang datang. Untuk masuk ke Desa Liburan Tegalmulyo, pengunjung cuma dikenai retribusi Rp 2.000. Mereka bisa merasakan liburan alam Desa Tegalmulyo keseluruhan. Mulai Girpasang, embung, gua jepang, dan lainnya.
Melainkan, yang ingin naik gondola dikenai tarif tambahan Rp 60.000 per paket maksimal empat orang dengan jarak tempuh sekitar 150 meter. Selama beroperasi, kendala pasti ada, namun bisa diselesaikan.
Bagaimana dengan erupsi Merapi? Berdasarkan Purnama, pihaknya konsisten mematuhi prosedur operasional standar berkaitan KRB Gunung Merapi yang ketika ini berada di jenjang Siaga. Melainkan, Girpasang berada di kawasan KRB II sehingga relatif aman untuk berkesibukan secara normal.
Seandainya aktivitas Merapi meningkat dan KRB diperluas, pengelola pasti akan menaati kebijakan pemerintah.
Kades Tegalmulyo, Sutarno mengatakan, dusun di sekitar Girpasang turut merasakan akibat karena sektor liburan bergerak. Awalnya yang dirintis cuma gondola barang, lalu gondola liburan, kemudian ada bantuan presiden Rp 37 juta. ”Gondola liburan itu menghubungkan Dusun Ngringin dengan Girpasang. Pengelolaan liburan gondola oleh BUMDes via Pokdarwis,” jelasnya. Selama tiga bulan operasional gondola, pengelola meraup pendapatan Rp 8 juta. Ke depan, pemerintah desa bersama masyarakat berencana membuat homestay yang banyak ditanyakan pelancong. Untuk tahap awal, tiga homestay sedang dipersiapkan. (Achmad Hussain-19)